TPST Sumur Batu, Bantar Gebang, yang menjadi lokasi pembuangan sampah terbesar bagi DKI Jakarta, kini berada pada tahap kritis . Tumpukan sampah disebut sudah setara gedung bertingkat, dengan volume yang terus meningkat setiap hari. Media memberitakan bahwa gunungan sampah ini telah menjadi ancaman lingkungan dan kesehatan warga Bekasi dan Jakarta Tidak hanya mencemari tanah dan air, warga yang tinggal hingga beberapa kilometer dari lokasi melaporkan bahwa bau sampah semakin menyengat terutama saat hujan . Udara lembap pada saat hujan membuat gas metana dan uap lindi (cairan limbah dari sampah) terangkat ke permukaan dan terbawa angin ke permukiman. Di beberapa titik perbatasan Bekasi—Jakarta, bau busuk bisa tercium sangat kuat, bahkan meski jaraknya jauh dari area TPST. Situasi ini disebut semakin mengkhawatirkan setelah sejumlah penelitian menemukan mikroplastik beterbangan di udara Jakarta . Partikel kecil tak kasat mata itu berasal dari sampah plastik yang terurai menjadi ser...
Fenomena penyakit menular yang bermunculan kembali atau bahkan muncul lebih sering bukanlah kebetulan. Ada beberapa faktor utama yang saling berkaitan dan memengaruhi kondisi ini. 1. Perubahan Iklim & Cuaca Ekstrem Perubahan cuaca yg tidak menentu — terlalu dingin, terlalu panas, tiba-tiba hujan — dapat memengaruhi penyebaran virus dan bakteri. Suhu hangat + lembab = kondisi ideal bagi nyamuk pembawa virus (demam berdarah, chikungunya). Cuaca dingin = memperlemah sistem imun anak dan orang tua. Singkatnya: iklim berubah → populasi vektor (nyamuk/tikus) meningkat → risiko infeksi meningkat. 2. Mobilitas & Perpindahan Penduduk yang Semakin Tinggi Sekarang orang mudah melakukan perjalanan antardaerah dan antarnegara. Virus lebih cepat berpindah dari 1 daerah ke daerah lain. Kontak antar manusia semakin intens, apalagi di tempat ramai. Semakin sering org bepergian, semakin mudah penyakit ikut berpindah. 3. Penurunan Tingkat Imunisasi Dalam beberapa tahun...